Tuesday, November 20, 2012

Patofisiologi Kanker Nasofaring


Pernahkah Anda mendengar tentang kanker 'nasofaring'? Kanker nasofaring sendiri merupakan kanker yang terdapat pada nasopharing dan berada di antara belakang hidung dan esofagus, di indonesia kanker ini banyak di temukan di daerah kepala dan leher. namun, kanker nasofaring juga menyerang hidung, sinus paranasal, laring, rongga mulut, tonsil dan hipofaring.

Gejala

- Perdarahan hidung
- Gangguan pendengaran (dering dan kesemutan)
- Hidung tersumbat

Saat penyakit berlangsung, gejala mungkin menyertakan

- Gangguan pendengaran
- Mati rasa di wajah
- Kesulitan dalam menelan
- Kesulitan bernapas yang disebabkan oleh hidung tersumbat
- Penglihatan kabur

Faktor resiko kanker nasofaring

Makanan

Makanan yang mengandung jumlah tinggi makanan yang diawetkan seperti ikan asin dan telur bebek asin telah dikenal untuk meningkatkan resiko kanker di antara kelompok orang tertentu.

Virus

Virus EBV juga dikaitkan dengan kanker nasofaring yang memungkinkan dan menyebabkan kanker nasofaring.

Keturunan

Risiko kanker ini lebih tinggi jika ada anggota keluarga atau saudara anda yang memiliki penyakit kanker nasofaring.

Tahapan kanker nasofaring:

Stadium 1: kanker hanya terbatas di bagian nasofaring
Stadium 2: kanker sudah menyebar kelenjar getah bening di satu sisi leher
Stadium 3: kanker sudah menyebar ke kelenjar getah bening di seluruh sisi leher
Stadium 4: kanker sudah menyebar ke saraf dan tulang sekitar wajah


Pengobatan untuk kanker 'nasofaring' termasuk radioterapi, kemoterapi dan pembedahan.

Kemoterapi yang dikombinasikan dengan radioterapi untuk stadium lanjut (stadium 3 dan 4) kanker. Hal ini digunakan ketika kanker telah menyebar ke bagian lain dari tubuh. Operasi disediakan untuk kanker berulang ketika pasien telah gagal pengobatan radioterapi.

Oleh karena itu, tanda-tanda peringatan tersebut dibahas tidak boleh dianggap enteng. Apabila mengalami gejal seperti yang ada pada di atas segera periksakan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut. Risiko dapat dikurangi dengan menghindari makanan yang telah di awetkan, Anda bisa mengkonsumsi makanan yang segar tanpa di awetkan.


No comments:

Post a Comment